Pengaruh Penambahan Zn, Cu-Proteinat, Se dan Kunyit Dalam Ransum Terhadap Status Mastitis Subklinis Serta Kadar Protein, Laktosa dan Berat Jenis Susu Sapi Perah Fries, penulis tunggal
- Jurnal Nasional
- Dr, Ir. H. Tendy Kusmayadi M.P
- Journal Fak. Pertania Univ. Bandung Raya
Abstrak
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penemabahan Zn, Cu-proteinat, Se dan Kunyit dalam Ransum terhadap Penyakit Mastitis Subklinis serta Kadar Protein, Laktosa dan Berat Jenis (BJ) Susu Sapi Pe-rah Fries Holland. Dilaksanakan di peternakan Sapi perah anggota ke-lompok Badega, Koperasi Peternak Garut Selatan (KPGS), Desa Cipan-gramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 2011.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah meng- gunakan metode eksperimental. Pengujian terhadap mastitis subklinis menggunakan uji statistik non parametik yaitu uji tanda, sedangkan uji kadar protein, laktosa dan berat jenis (BJ) menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dalam empat kelompok yang berfungsi sebagai ulangan.
Pengelompokan dilakukan berdasarkan pada produksi susu pada priode laktasi yang sama. Pengelompokannya terdiri atas : Kelompok 1 (produksi susu < 9 kg.hari-1) Kelompok 2 (produksi susu 9,1-11 kg.hari-1), Kelompok 3 (produksi susu 11,1-13 kg.hari-1) Kelompok 4 (produksi susu > 13,1 kg.hari-1). Perlakuan adalah sebagai berikut: R0 = Ransum Kontrol (biasa diberikan peternak), R1= R0 + 2% Zn - Cu- proteinat, R2 = R0 + 0,5 % Te-pung Kunyit, R3 = R0 + 0,5% Sel - plex, R4 = R1 + 0,5 % Tepung kunyit, R5 = R1 + 0,5 % Sel – Plex.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan pakan me-ngandung Zn, Cu proteinat, Se dan Kunyit dalam ransum berpegaruh tehadap penurunan status mastitts subklinis dan berpengaruh nyata ter-hadap kadar protein, laktosa dan tidak berpengaruh nyata terhadap berat jenis susu sapi perah Fries Holland. Perlakuan yang terbaik adalah perla-kuan R5 yaitu memberikan penurunan Gejala masttis, kadar protein, lak-tosa dan berat jenis tertinggi.
Lihat Dokumen