PENGARUH KONDISI SUHU PENYIMPANAN AIR MINUM PADA BOTOL KEMASAN POLYCARBONATE (PC) YANG BEREDAR DI DAERAH GARUT TERHADAP KADAR BISPHENOL-A (BPA) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET


  • Jurnal Nasional Terakreditasi
  • Novriyanti Lubis, Dang Soni, Muhammad Danu
  • Jurnal Kimia (journal of chemistry) 15 (2), juli 2021 p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740

Abstrak

Polikarbonat merupakan bahan sintesis hasil reaksi antara bisphenol-A (BPA) dengan phosgene (carbonyl dichloride/ COCl2). Bisphenol-A merupakan zat berbahaya yang dapat bermigrasi dari polikarbonat ke air. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil sikap preventif atau pencegahan yaitu dengan menganalisis kadar bisphenol-A (BPA), yang dapat bermigrasi dari kemasan jenis polikarbonat ke dalam air, dengan menggunakan metode analisis spektrofotometri ultraviolet (UV). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada sampel botol polikarbonat yang disimpan pada suhu ruangan 23oC tidak mengandung bisphenol-A. Sedangkan pada sampel yang disimpan pada suhu paparan sinar matahari berkisar 30oC mengandung bisphenol-A BPC 2 A, BPC 2 B, dan BPC 2 C masing-masing 0,0257 ppm, 0,0211 ppm, dan 0,0234 ppm. Sampel yang ditambahkan air panas pada suhu 100oC mengandung bisphenol-A BPC 3 A, BPC 3 B, BPC 3 C, masing-masing 0,0468 ppm, 0,0495 ppm, dan 0,0445 ppm. Dapat disimpulkan bahwa suhu memberikan pengaruh terhadap migrasi bisphenol-A pada kemasan botol polikarbonat ke air di dalamnya. Hasil kadar bisphenol-A pada sampel botol polikarbonat masih memenuhi syarat batas maksimal 0,6 ppm menurut Peraturan Kepala Badan POM. No HK.03.1.23.07.11.6664. Kata kunci: bisphenol-A, polikarbonat, spektrofotometri UV

Lihat Dokumen