Islam dan Demokrasi


  • Jurnal Nasional
  • Ieke Sartika Iriany
  • Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian; ISSN : 2461-0836; Volume 3, Nomor 1, bulan Apeil tahun 2017

Abstrak

Abstrak. Indonesia tengah dilanda berbagai masalah yang kompleks. Sistem demokrasi yang seyogyanya menghasilkan masyarakat yang bebas dan sejahtera, tidak terlihat hasilnya, malah kenyataannya bertolak belakang, karena demokrasi membutuhkan sosok yang mampu mengarahkan ke arah visi yang benar mengenai demokrasi, memiliki cara komunikasi politik yang penuh empati, serta mempunyai kecerdasan akademik dan emosional untuk membawa Indonesia ke dalam sistem politik demokratis yang disertai aktivitas keislaman. Fenomena semaraknya aktivitas keislaman justru diiringi dengan fenomena semaraknya kriminalitas, korupsi, dan rendahnya social trust di kalangan masyarakat. Agama Islam yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, belumlah ekuivalen dengan lahirnya masyarakat yang beradab (civility), lahirnya masyarakat hard state, dan masih terlalu jauh dalam khayalan baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.Perilaku keagamaan (khususnya Islam) di Indonesia dapat memberikan nilai-nilai kontributif dalam konstruksi budaya soft state. Salah satu fenomena ini dapat ditelaah dalam pelaksanaan pemilu, bahwa implementasi perilaku demokrasi, secara visioner idealnya konsisten dengan komunikasi politik dan nilai- nilai agama Islam.

Lihat Dokumen