FUNDAMENTAL PARADIGMA KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI “BERBAGI” (SHARING) DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMFAK GLOBALISASI LIBERALISASI


  • Jurnal Nasional
  • Mulyaningsih
  • Jurnal Administrasi Negara-DIALEKTIKA-Vol 1-No 1-Desember 2016

Abstrak

Indonesia sebagai negara yang memiliki peluang investasi dan korupsi tertinggi dalam bisnis ASIA menyebabkan terjadinya perubahan budaya yang mempengaruhi struktur pengembangan bisnis dan negara. Pola pikir organisasi untuk bertindak, memecahkan masalah, beradaptasi dan menyatukan anggota organisasi melalui norma dan aturan budaya yang secara signifikan terhadap pengusaha dan pemangku kepentingan organisasi di Indonesia. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Dampak negatif globalisasi antara lain; informasi yang tidak tersaring, membuat tidak kreatif, karna perilaku konsumtif, membuat sikap menutup diri, berpikir sempit, banyak meniru perilaku yang buruk serta mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara.Posisi serta jati diri yang membentuk kehidupan masyarakat bangsa Indonesia dari dulu kala menjadi indikator dalam memilah dan memilih mana yang bisa dipakai Bahkan sikap saling memberi (Sharing) atau berbagi merupakan sebuah kewajiban,esensi pemikiran masyarakat desa yang masih alami di Indonesia inilah kepribadian bangsa Indonesia yang dulu menjadi ciri khas bangsa ini yang cantik dengan adat ketimuran jika naluri ini digabungkan secara seimbang dengan pengetahuan, maka akan jadi wujud kepribadian. Perilaku keragaman dasar yang fundamental akan mendukung keberhasilan pembangunan Indonesia melalui kejujuran, integritas karyawan, kepemimpinan yang kuat dan dukungan perilaku etnis.Pemulihan kualitas bangsa dalam lingkaran kebijakan nasional bertujuan menentukan arah dan sikap untuk mengubah dan melihat bangsa sebagai konsekuensi interaktif dalam karakteristik budaya organisasi yang dimiliki sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat berfungsi sebagai alat untuk mendukung pelaksanaan kemajuan pembangunan melalui kompetensi dan kepemimpinan. Kepandaian memfilter kebudayaan Negara lain dengan adat-adat ketimuran Indonesia yang beraneka ragam, namun saling menghargai dan satu visi, jika Indonesia selalu berpegang teguh pada adat yang telah membentuk kepribadian bangsa ini dapat dijadikan landasan berperilaku bukan hanya berbangsa namun berbisnis adalah hubungan antar negara, meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal, Keterkaitan seluruh masyarakat, Perusahaan-perusahaan trans-nasional berperan PERHIMPUNAN ILMUWAN ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA (PIANI) dalam ekonomi global dan Integrasi ekonomi internasional dalam produk global dalam mengahadapi di era globalisasi-liberalisasi ini.

Lihat Dokumen