PEMATAHAN DORMANSI BIJI BIDARA (Ziziphus nummularia (Brum.f.) Wight & Arn.) MENGGUNAKAN HORMON GIBERELIN DAN KINETIN
- Prosiding Nasional
- Novriza Sativa, Hanny Hidayati Nafi’ah dan Nova Aristia
- Seminar Nasional Pertanian “Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Lokal dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Nasional” 2021 Bandung, 28 Oktober 2021, ISBN 978-623-99388-0-2.Penerbit: Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gu
Abstrak
ABSTRAK
Bidara atau Ziziphus nummularia (Brum.f.) Wight & Arn. telah banyak digunakan untuk
pengobatan tradisional untuk kesehatan. Di Indonesia, Z. nummularia bukanlah tanaman yang
umum, dan hanya sedikit orang yang tahu cara membudidayakannya karena terdapat lapirsan
keras sebelum biji. Dengan teknik yang tepat pada biji Z. nummularia dapat membantu
mempercepat munculnya tunas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan perlakuan terbaik
untuk mematahkan dormansi benih Z. Nummularia pada perlakuan fisik dan perlakuan
hormon giberelin/GA3 dan kinetin. Penelitian ini dilaksanakan di Tarogong Kidul - Garut pada
bulan Juli sampai Agustus 2021. Benih terdiri dari benih yang diskarifikasi dengan amplas
nomor 100 dan direndam pada hormon selama 24 jam. C1: giberelin 50 ppm, C2: giberelin 100
ppm, C3: giberelin 150 ppm, C4: kinetin 50 ppm, C5: kinetin 100 ppm dan C6: kinetin 150 ppm.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan enam perlakuan
dan empat ulangan. Aplikasi GA3 100 ppm 24 jam memberikan hasil terbaik pada parameter
kecambah normal, benih tidak tumbuh, tinggi kecambah, panjang akar, panjang kecambah,
dan bobot kecambah. Sedangkan perlakuan hormon kinetin 150 ppm dengan perendaman
selama 24 jam memberikan hasil terbaik pada tinggi kecambah, panjang akar, panjang
kecambah, dan bobot kecambah.
Kata kunci : Budidaya Bidara, Giberelin, Kinetin, Tanaman Obat
Lihat Dokumen