PSIKOLOGI KOMUNIKASI REMAJA PEREMPUAN PASCA PERCERAIAN ORANG TUA
- TA Mahasiswa
- Tri Meysa Nazwa
- 24071116069
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan perubahan perilaku
remaja perempuan broken home, perkembangan kognitif remaja broken home, serta pengaruh
lingkungan dan keluarga dalam interaksi remaja perempuan. Informan utama dalam
penelitian ini merupakan remaja perempuan broken home, pemilihan informan dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan merupakan teori sosial kognitif, teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi
partisipan, dokumentasi, dan studi pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, keempat informan tidak mengelak
bahwa mereka merasa malu akan keadaan keluarga, merasa tidak adil atas kehidupannya,
tidak percaya diri, memilih untuk mengasingkan diri, Stress serta seringnya berpikiran
negatif. Salah satu informan juga mengaku bahwa ia menjadi tempramental secara tidak
sadar, karena seringnya melihat kedua orang tua mereka bertengkar. Perkembangan kognitif
remaja perempuan tidak begitu mendapatkan dukungan dari pihak orang tuanya baik itu
dukungan moril maupun materil. Pengaruh lingkungan dan keluarga dalam interaksi remaja
perempuan broken home memberikan dampak negatif dan positif. Dampak positif
diantaranya para informan menjadi lebih mandiri, terkadang menjadi periang, serta dewasa
karena dapat berkaca pada permasalahan keluarganya. Sedangkan dampak negatif
diantaranya, mudah merasa cemas, sulit mendapatkan teman, nakal, serta melakukan hal yang
menyimpang seperti selfharm.
Kata Kunci : Psikologi Komunikasi, Sosial Kognitif, Remaja Perempuan, Broken Home,
Keluarga.
Lihat Dokumen