PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR FLUORIDA PADA AMDK (AIR MINUM DALAM KEMASAN) YANG BEREDAR DI PASAR CIAWITALI GARUT
- TA Mahasiswa
- Melida Rahmawati
- 24041115227
Abstrak
Air Minum Dalam Kemasan adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral. Salah satu zat kimia yang terkandung pada air minum dalam kemasan berupa ion fluorida atau fluoride. Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat menyebabkan efek terhadap kesehatan melalui air minum. Penyimpanan dan pendistribusian AMDK harus di jaga untuk menghindari kontaminasi sehingga mutunya tetap terjaga sampai ke tangan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar fluorida pada AMDK yang dikonsumsi masyarakat. Kadar fluorida ditetapkan dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 582 nm degan menggunakan pereaksi Sodium 2-parasulfofenylazo 1,8-dihidroksi-3,6-naftalen disulfonat (SPADNS)-asam zirkonil. Metode ini dioptimalkan dengan ke stabilan waktu kerja pada rentang 10 menit setelah penambahan pereaksi. Verifikasi metode didapatkan hasil kurva kalibrasi r2 0,9993, perolehan kembali 98,792-100,33%, uji presisi 0,675%, batas deteksi 0,030 mg/L dan batas kuantitasi 0,101 mg/L. Data kadar sampel yang didapat diolah dengan statistik menggunakan uji Anova. Kenaikan kadar fluorida setelah diberi pengaruh suhu penyimpanan 37-40ºC sebesar 4,78%, suhu penyimpanan 13-15ºC mengalami penurunan kadar sebesar 9,21% dan untuk suhu penyimpanan 23-25ºC kadar relatif konstan. Semua sampel masih masuk dalam kisaran yang di tetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu tidak lebih dari 1,5 mg/L.
Kata kunci: AMDK, Fluorida, Suhu penyimpanan, SPADNS-asam zirkonil, Spektrofotometri
Lihat Dokumen