HYPER-REALITAS PADA GENERASI DIGITAL IMMIGRANT DI MEDIA DIGITAL

  • TA Mahasiswa
  • Moch. Reza Jayalaksana
  • 24071116045

Abstrak

Masyarakat saat ini sangat mudah terprovokasi dan mudah percaya terhadap suatu informasi, salah satunya yaitu di lingkungan keluarga yang termasuk pada generasi Digital Immigrant. Orang-orang yang dikatakan Digital Imigrant lahir dan tumbuh ketika informasi masih disediakan melalui media cetak sehingga masih melalui proses filter oleh redaksi dan baru merasakan teknologi pada usia yang cenderung sudah dewasa. Situasi saat ini berbeda, informasi beredar luas tanpa melalui proses filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana Hyper-Realitas membentuk citra informasi, HyperRealitas membangun sebuah nilai informasi di media digital dan Hyper-Realitas membangun sebuah makna dari informasi yang tersebar di media digital. Teori yang digunakan ialah teori Simulasi/Hyper-Realitas. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma postmodernisme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Jumlah informan sebanyak lima orang generasi digital immigrant dengan triangulasi sumber data sebanyak dua orang dari Diskominfo. Hasil penelitian Hyper-Realitas membentuk citra informasi seperti realitas baru yang lebih dipercaya. Distorsi makna terjadi akibat kebiasaan yang diterapkan setiap informan dalam menerima suatu informasi yang hanya sekilas dan tidak pernah benar-benar dipahami secara keseluruhan, Hyper-Realitas membangun sebuah nilai informasi di media digital sebagai nilai baru (nilai simbol dan nilai tanda) untuk menggantikan nilai dari realitas sebenarnya melalui judul dan narasi, judul yang menjebak menjadi sebuah daya tarik bagi para digital immigrant dan tidak mengetahui mengenai HyperRealitas namun menjadi bagian dari informasi yang diterimanya tanpa di sadari, hal ini diperkuat dengan konfirmasi dari opinion leader terhadap suatu informasi sehingga diterima secara mentah oleh anggota grup lainnya, Hyper-Realitas membentuk sebuah makna dari informasi yang tersebar di media digital bahwa makna simbolik sebuah objek lebih dipandang ketimbang manfaat, HyperRealitas Mereduksi makna dan menggantinya dengan permainan bahasa melalui simbol dan tanda. Dapat disimpulkan penyebaran informasi Hyper-Realitas melalui Whatsapp tidak dapat dihindari melihat persentase informasi hoax yang begitu tinggi, dan yang dapat dilakukan oleh keluarga khususnya digital immigrant agar dilakukan pengawasan oleh salah satu anggota keluarganya untuk dapat terhindar dari informasi yang menyesatkan dalam lingkup media sosial dan media instant messaging. Kata kunci : Hyper-Realitas; digital immigrant; media sosial; media instant messaging; whatsapp

Lihat Dokumen