ETNOGRAFI KOMUNIKASI TRADISI SASAPIAN
- TA Mahasiswa
- Himawan Mega Purnama
- ETNOGRAFI KOMUNIKASI TRADISI SASAPIAN
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi fenoma tradisi, kesenian, dan kebudayaan dalam sebuah
hiburan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, yang dianggap hanya sebagai hiburan saja tanpa
mengetahui tujuan dan paham akan makna verbal maupun non verbal dari segala kegiatan aktivitas
yang terdapat pada tradisi Sasapian dilangsungkan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : untuk
menjelaskan tentang masyarakat tutur, situasi komunikasi, peristiwa komunikasi, tindak
komunikasi, makna komunikasi, komponen komunikasi, kompetensi komunikasi, dan varietas
bahasa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi komunikasi, dengan metode
deskriptif kualitatif dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi parisipan dan non partisipan,
dokumentasi, dan studi pustaka. Informan pada penelitian ini berjumlah empat orang dan satu
narasumber dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat tutur merujuk kepada juru
kunci sebagai yang memahami tradisi Sasapian. Dalam situasi komunikasi yaitu: Mistis, kental
dengan adat tradisi Sasapian, bahagia, kebersatuan, kekompakan, penghormatan, meminta
pertolongan, menghibur, memeriahkan, wejangan/nasehat, doa, dan harapan, Peristiwa
komunikasi yaitu: Rapat Anggota, ritual malam/pagi, kesurupan, tarian, permintaan, nasehat,
pertunjukkan karnaval, dan penilaian kreasi seni dalam merayakan kemerdekaan menyatukan
masyarakat. Tindak komunikasi ada dua: komunikasi verbal dan non verbal. Makna komunikasi
verbal: Penghormatan, meminta pertolongan, menghibur, memeriahkan, wejangan/nasehat, doa,
dan harapan: komunikasi ritual dan ungkapan, sementara komunikasi non verbal terdapat pada
simbol yang digunakan rangka Sasapiannya terbuat dari bambu yang dianyam sedemikian rupa
(tanduk sapi asli, kuping dari pelepah pohon kelapa, kulit sarungnya dari lapisan kertas dan kain,
pundaknya dari buntelan sapu injuk/kain), alat musik tradisional Sunda (saron, kecrek, kendang,
bedug dan nengnong), dan seragam kaos Lingkung Seninya. Komponen komunikasi : genre/tipe
peristiwa, topik peristiwa, tujuan, setting, partisipan, bentuk pesan, isi pesan, urutan tindakan,
kaidah interaksi, norma – norma interprestasi. Kompetensi komunikasi: interaksi antara juru kunci
dengan anggotanya juga partisipan masyarakat, memahami kewajiban masing – masing yang
diutus dan diputuskan. Varietas bahasa: ragam bahasa sastra lisan yaitu: menggunakan bahasa
pergaulan sehari – hari, konsep ragam bahasanya dialek Sunda Priangan, khas dalam penyebutan
diri seseorang itu berbeda – beda atau pemakaian sapaan bahasa dalam tradisi Sasapian,
dipengaruhi oleh nama status diri (gelar), dalam istilah kekerabatan dalam lingkungan Seni.
Kata Kunci : Sasapian, Tradisi, Budaya, Kesenian, Etnografi Komunikasi.
Lihat Dokumen