MAKNA SIMBOLIK TRADISI NGEBAKEUN
- TA Mahasiswa
- Fajar Rahmawan
- 24077115113
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi pada masyarakat Garut yang kurang
menyadari untuk melestarikan tradisi atau budayanya sendiri sehingga tradisi ataupun budayanya kurang
dikenal maupun dipahami. Salah satu tradisinya adalah tradisi Ngebakeun yang sampai sekarang masih
dipertahankan dan dilaksanakan oleh beberapa kelompok masyarakat di Kabupaten Garut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan lebih dalam mengenai makna denotasi, konotasi,
dan mitos pada tradisi Ngebakeun serta simbol-simbol yang digunakan di dalamnya, sehingga bisa
memberikan wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengenalkan dan ikut serta untuk
melestarikannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Semiotik Roland
Barthes. Penelitian ini mengungkap makna denotasi, konotasi, dan mitos pada simbol-simbol yang
digunakan dalam pelaksanaan tradisi Ngebakeun di Kabupaten Garut. Sedangkan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Subjek pada penelitian ini
adalah simbol-simbol yang digunakan pada tradisi Ngebakeun, serta pengambilan informan dengan
menggunakan purposive sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah satu orang yaitu pelaku dari
tradisi tersebut, dan narasumber berjumlah dua orang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa makna denotasi dari tradisi Ngebakeun adalah memandikan
(menyucikan) pusaka peninggalan leluhur. Kemudian makna konotasi dari tradisi Ngebakeun adalah sebagai
simbol pembersihan diri. Dan makna mitos dari tradisi Ngebakeun yaitu dipercaya sebagai cara agar
mendapat pertolongan dari Tuhan haruslah dengan menyucikan diri, karena mereka mempercayai bahwa
suatu hal yang suci tidak akan datang pada yang kotor, oleh karena itu manusia haruslah membersihkan atau
mensucikan diri. Tradisi Ngebakeun ini memiliki pesan pengingat sebagai ajaran yang disampaikan oleh
leluhur terdahulu melalui tradisi ini agar masyarakat senantiasa untuk membersihkan atau menyucikan diri.
Kata Kunci : makna, simbolik, tradisi Ngebakeun, Semiotik Roland Barthes.
Lihat Dokumen