PENGARUH TAYANGAN PENERJEMAH BAHASA ISYARAT DALAM PROGRAM BERITA TELEVISI TERHADAP PENGETAHUAN KHALAYAK TUNA RUNGU
- TA Mahasiswa
- Ilhani hakestipan
- 2402714031
Abstrak
Media televisi umumnya menjalankan tugas dan peranannya dalam memenuhi hak
masyarakat untuk mengetahui. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh media televisi, tentunya
harus mampu memahami setiap kebutuhan khalayak. Terlebih bagi khalayak dengan latar belakang
berkebutuhan khusus seperti tuna rungu. Meninjau peraturan KPI Nomor 3 Tahun 2017 pasal 59
terkait lembaga penyiaran dapat menggunakan bahasa isyarat dalam program faktual. Maka sejak
tahun 2017, hampir seluruh media televisi nasional seperti TVRI, CNN-TRANS, iNews, TV One,
NET, SCTV telah menerapkan Juru Bahasa Isyarat (JBI) dalam program berita.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan
penerjemah bahasa isyarat dalam program berita televisi terhadap pengetahuan khalayak tuna rungu
khususnya di Organisasi Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia-GERKATIN Kabupaten
Garut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan survei dan sensus sebanyak 83 responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment, uji hipotesis
dengan uji-t dan uji-f serta Regresi Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh tayangan penerjemah bahasa isyarat
dalam program berita dari aspek durasi, frekuensi serta isi pesan terhadap pengetahuan khalayak
tuna rungu di organisasi GERKATIN memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Hal ini diperkuat
dengan koefisien kolerasi bernilai 0.479 yang berarti memiliki hubungan cukup kuat, serta besaran
koefisien kolerasi determinasi sebesar 2.30%. Adapun besar pengaruh tayangan penerjemah dalam
aspek durasi sebesar 37.2% sisanya 62.8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Kemudian diikuti
besar pengaruh aspek frekuensi sebesar 64.1% sisanya 35.9% dipengaruhi faktor-faktor lain.
Sementara untuk pengaruh tayangan penerjemah dalam aspek isi pesan berpengaruh sebesar 17.7%
atau sisanya sebesar 82.3% dipengaruhi faktor-faktor lain. Kesimpulannya aspek frekuensi lebih
dominan mewarnai tanggapan, artinya khalayak tuna rungu sebagai pengguna media bebas memilih
media dan tayangan yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini senada dengan Teori Uses and
Gratifications serta Penggunaan Media-Rosengren yang mana khalayak dianggap aktif dalam
memilih media, serta sejauh mana tayangan dipengaruhi oleh aspek durasi, frekuensi dan isi pesan
akan berdampak pada pengetahuan khalayak.
Kata kunci : Tayangan Penerjemah Bahasa Isyarat, Berita Televisi, Pengetahuan Khalayak
Lihat Dokumen