Diskriminasi Kehidupan Waria Untuk Mencapai Eksistensi DIri
- TA Mahasiswa
- Fazry Juniar Putri
- 2402714024
Abstrak
Penelitian ini di latarbelakangi oleh fenomena maraknya laki-laki yang menampilkan
diri layaknya seorang wanita yang berkeinginan agar masyarakat menerima kondisi dirinya
sebagai waria. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama pembahasannya yaitu
Diskriminasi Waria pada Eksistensi Diri di Kabupaten Garut dengan tujuan penelitian untuk
mengetahui motif waria dengan dua pembahasan yaitu “motif untuk†dan “motif karenaâ€,
makna dan pengalaman waria dalam dikriminasi kehidupan demi mencapai eksistensi diri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif dan
paradigma kontuksivisme. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 5 orang dan 3 orang
sebagai sumberdata atau triangulasi sumber yang terdiri dari seorang PNS, Psikolog dan
Ustadz. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi
partisipan, dokumentasi, studi pustaka dan gabungan/triangulasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa “motif untuk†pada diri waria terbentuk karena tuntutan perkerjaan,
karena dari sebagian informan merupakan karyawan disalah satu salon kecantikan,
merupakan pilihan dalam memilih jalan hidup dan “motif untuk†lainnya terbentuk karena
permasalahan yang terjadi didalam keluarga, yang mana dengan menjadi waria mereka
mendapatkan jalan keluar dari permasalahan keluarganya. Adapun “motif karena†terbentuk
oleh pengaruh dari teman-teman mereka, yang mana teman-teman mereka sering mengatakan
mereka memiliki wajah cantik seperti perempuan, hal tersebut menjadi akumulasi dalam
terbentuknya mereka menjadi waria, motif lainnya karena kebiasaan dari kecil memainkan
boneka, hal tersebut menjadi dasar mereka menjadi waria pada saat dewasa, bentuk tubuh
juga menjadi alasan menjadi seorang waria, karena mereka memiliki bentuk tubuh seperti
perempuan. Pengalaman mereka menjadi seorang waria, mereka mengalami berbagai
pengalaman positif dan negatif, pengalaman positif mendapatkan banyak teman, menjadi
pribadi yang mudah akrab dan mempunyai banyak link dalam berbagai urusan. Pengalaman
negatifnya, mereka dipandang sebelah mata oleh masyarakat, sempat diusir, dan ditolak atau
tidak diakui oleh keluarga. Makna seorang waria,nmereka beranggapan sebagian masyarakat
menerima tentang keberadaannya sebagai seorang waria, pengharapan mereka bisa diterima
ditengah-tengah masyarakat dengan statusnya sebagai waria serta mereka menuntut hak yang
sama sebagai bagian dari masyarakat. Adapun pandangan mereka terhadap pandangan
masyarakat, sebagian waria tidak peduli dengan pandangan masyarakat terhadap dirinya,
bersifat masa bodo dengan alasan mereka menjadi waria merupakan jalan pribadi dan hak
pribadi.
Kata Kunci : Waria, Eksistensi diri, Diskriminasi, Fenomenologi.
Lihat Dokumen