Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Program Keluarga Harapan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pendamping PKH Untuk Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Di Kabupaten Garut

  • TA Mahasiswa
  • Mamat
  • 2409114034 - Magister Ilmu Administrasi Negara

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Program Keluarga Harapan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pendamping PKH untuk Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan tehnik survey. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 167 orang, yang terdiri dari koordinator kabupaten 1 orang, operator sejumlah 8 orang, pendamping kohort 2007 sejumlah 43 orang, pendamping kohort 2008 sejumlah 17 orang, pendamping kohort 2012 sejumlah 23 orang dan pendamping kohort 2014 sejumlah 75 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan studi lapangan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa pelaksanaan kebijakan PKH dan motivasi kerja terhadap kinerja pendamping PKH serta pelayanan pendidikan dan kesehatan sebesar 72,21%, sedangkan pengaruh diluar variabel pelaksanaan kebijakan PKH adalah sebesar 27,79%. Pelaksanaan kebijakan PKH berpengaruh nyata terhadap kinerja pendamping PKH sebesar 30,23%. Motivasi kerja berpengaruh nyata terhadap kinerja pendamping PKH sebesar 16,27%. Pelaksanaan kebijakan PKH berpengaruh secara nyata terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan sebesar 22,90%. Motivasi kerja berpengaruh nyata terhadap pelyanan pendidikan dan kesehatan sebesar 11,11%. Sedangkan kinerja pendamping PKH berpengaruh nyata terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan sebesar 38,21%. Dalam penelitian ini ditemukan permasalahan diantaranya pertama pada variabel pelaksanan kebijakan PKH, yaitu para pelaksana kebijakan PKH mengalami hambatan dalam menglaksanakan kebijakannya. Kedua pada variabel motivasi kerja yaitu pendamping belum mampu membuka diri untuk mendapatkan koreksi secara cepat dan jelas mengenai pekerjaan yang di kerjakan baik dari atasan maupun dari rekan kerja. Ketiga pada variabel kinerja pendamping PKH, yaitu pendamping PKH belum mampu membuat keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Keempat pada variabel pelayanan pendidikan dan kesehatan yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin belum mampu dilaksanakan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Mengingat berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan Dinas Sosial agar melakukan kegiatan pemberian motivasi, peningkatan kinerja dan evaluasi terhadap kinerja pendamping PKH sehingga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Lihat Dokumen