Pengaruh Implementasi Kebijakan Reforma Agraria Terhadap Manajemen Redistribusi Tanah Dalam Mewujudkan Efektivitas Nilai Sertipikat Tanah (Studi Kasus Pada Petani Badega Kabupaten Garut)

  • TA Mahasiswa
  • Deni Hermawan
  • 24091116006 - Ilmu Administrasi Negara

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Implementasi Kebijakan Reforma Agraria Terhadap Manajemen Redistribusi Tanah Dalam Mewujudkan Efektivitas Nilai Sertipikat Tanah pada petani Badega di Kabupaten Garut. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksplanasi dengan teknik evaluasi. Responden sebanyak 93 orang adalah petani di Badega Kabupaten Garut. Teknik analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Pengujian terhadap hipotesis utama menunjukan hasil signifikan dengan nilai Fhitung > Ftabel yakni 40,6644 > 3,0989, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kebijakan Reforma Agraria berpengaruh terhadap Manajemen Redistribusi Tanah Dalam Mewujudkan Efektivitas Nilai Sertipikat Tanah pada petani Badega di Kabupaten Garut, sebesar 57,82% dan sisanya 42,18% adalah pengaruh di luar variabel yang diteliti (epsilon). Pengujian terhadap sub-sub hipotesis menunjukan hasil signifikan dengan nilai thitung > ttabel yakni 5,9111 > 1,9870, dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Implementasi Kebijakan Reforma Agraria berpengaruh terhadap Manajemen Redistribusi Tanah sebesar 27,74%. Pengujian terhadap sub-sub hipotesis menunjukan hasil signifikan dengan nilai thitung > ttabel yakni 2,4600 > 1,9870, dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Implementasi Kebijakan Reforma Agraria berpengaruh terhadap Efektivitas Nilai Sertipikat Tanah sebesar 47,17%. Temuan permasalahan dalam penelitian ini, pada variabel Implementasi Kebijakan Reforma Agraria, yaitu: para petani Badega di Kabupaten Garut belum memahami dan melaksanakan dengan benar sesuai isi kebijakan reforma agraria. Pada variabel Manajemen Redistribusi Tanah, yaitu: para petani Badega belum membentuk struktur organisasi kepengurusan yang diakui oleh Pemerintah, dan pihak Pemerintah Kabupaten Garut tidak berkelanjutan dalam upaya pembinaan peningkatan kahlian para petani termasuk pendampingan pengembangan teknik pengolahan tanahnya untuk optimalkan. Pada variable Efektivitas Nilai Sertipikat Tanah, yaitu: para petani Badega Garut setelah menerima manfaat sertipikat hak milik atas tanah belum secara optimal mendapatkan pendampingan dan kemudahan dalam akses usaha pertaniannya dari pihak pemerintah Kabupaten Garut, pihak perbankan, maupun pihak swasta. Berdasarkan temuan-temuan permasalahan tersebut, peneliti menyarankan pemerintah Kabupaten Garut, pihak perbankan, maupun pihak swasta bekerja sama sebagai tim khusus untuk mewujudkan nilai-nilai isi dari kebijakan reforma agraria dengan berkelanjutan memberikan pembinaan pendampingan termasuk kemudahan dalam akses usaha pertanian kepada petani Badega.

Lihat Dokumen